Monday, 11 November 2019

0 20 Pentingnya ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

#20 Pentingnya ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

Jumlah pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target. Kementerian Kesehatan RI menargetkan cakupan ASI eksklusif 6  bulan pada tahun 2015 sebesar 80%. Namun persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 masih sebesar 54,3%, walaupun sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 48,6% (Profil Kesehatan Indonesia, 2013).

Kurangnya pemberian ASI eksklusif berdampak pada gangguan tumbuh-kembang anak, karena ASI adalah gizi yang sesuai bagi anak 0-6 bulan. Dampkanya pada anak terjadi gizi kurang yang dapat menyebabkan peningkatan kesakitan atau kematian. Hal ini didukung oleh data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang menyebutkan angka kematian bayi (AKB) 32 jiwa per 1000 kelahiran hidup (KH)  dari target 23 jiwa per 1000 KH.

Yang dimaksud ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama pada bayi. Pemberian ASI ini tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, sari jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah bayi berumur 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

ASI sebagai nutrisi alamiah adalah nutrisi terbaik dan sesuai yang diberikan oleh seorang ibu pada bayi yang baru dilahirkannya. Komposisinya berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum (cairan pertama yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi) pada hari pertama sampai 4-7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan sampai 3-4 minggu, selanjutnya ASI matur.

Sebagaimana disebut diatas, ASI juga mengandung zat anti infeksi yang disebut antibodi. Zat ini dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi oleh karena bakteri, virus, maupun jenis kuman-kuman penyebab sakit yang lain. Zat inilah yang tidak didapati pada susu formula. Bayi sangat memerlukan ASI (besarta zat anti infeksi didalamnya) sebab pada waktu lahir hingga beberapa bulan sesudahnya, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna.

Terbukti bayi yang minum ASI akan lebih jarang sakit terutama pada masa awal kehidupan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah diare yang merupakan penyebab kematian nomor satu pada anak. Dimana pemberian ASI melindungi pencernaan dari timbulnya diare. Di samping itu, ASI merupakan zat yang dikeluarkan oleh tubuh sehingga merupakan sudah steril, hal ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan susu sapi atau cairan lainnya yang melalui proses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

ASI sebagaimana air susu mamalia (makhluk menyusui) lain adalah species-specific . Maksud dari species-specific adalah ASI mengalami adaptasi sejak lahirnya bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, antiinfeksi untuk bertahan hidup, dan mencapai tumbuh kembang yang optimal untuk anak manusia. Sama halnya dengan susu sapi, nutrisi dan komposisi yang terkandung spesifik bagi kebutuhan anak sapi.

Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang sangat istimewa dalam memengaruhi hubungan batin ibu dan bayinya dalam perkembangan jiwa anak. Dalam proses menyusu, terdapat kontak erat antara ibu dan anak yang dapat memberi efek menenangkan pada bayi, dan juga meningkatkan pelepasan hormon oksitosin pada ibu yang membuat ibu lebih merasa nyaman dan lebih euphoria (bahagia) sehingga ibu akan semakin mencintai bayinya. Kontak intensif yang terjadi antara ibu dan anak sangat baik untuk meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan anak, hal ini dapat membantu untuk mencegah parenting disorder di kemudian hari (penelantaran, pengabaian, pelecehan, termasuk gangguan pertumbuhan anak).

Penyusun : Rida
Reviewer : Dimas

—-------------------

0 comments:

Post a Comment

 

Informasi &; inspirasi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates